Selasa, 08 Oktober 2013

Memaafkan


Ketika seseorang mendapat perlakuan dari seseorang yang tidak disukainya,  mungkin memberi makna pada perlakuan tersebut sebagai : tidak menyenangkan, mengecewakan, menyakitkan, melukai atau sejenisnya. Entah karena pertengkaran dengan kekasih, perebutan warisan di antara keluarga, difitnah rekan kerja, diperlakukan tidak adil oleh atasan, dilecehkan tetangga atau hal lainnya.

Reaksi negatif yang mungkin muncul dari perlakuan seperti itu mungkin berupa :  tersinggung, jengkel, kesal, marah, benci, dendam atau sejenisnya. Seseorang yang menyimpan perasaan marah, benci atau dendam dalam waktu lama akan menimbulkan penyakit bagi dirinya. Perasaan tersebut berdampak menguras energi tubuh, menurunkan sistem kekebalan tubuh seseorang, tekanan darah tinggi dan meningkatkan hormon stres. Dampak yang umumnya muncul pada kesehatan adalah tingkat kekentalan darah yang tinggi, reaksi jantung dan pembuluh darah yang buruk serta ketidakseimbangan hormon.
Perasaan marah atau benci juga bisa timbul terhadap diri sendiri. Untuk suatu kejadian, trauma atau alasan tertentu, seseorang mungkin menyalahkan dirinya sendiri dan kemudian menyebabkan kemarahan dan kebencian terhadap diri sendiri. Kondisi ini seperti berdampak pada kesehatannya seperti halnya perasaan marah kepada orang lain. Dapat pula berdampak pada kondisi mental dalam bentuk keinginan melukai diri sendiri, merusak diri sendiri atau bunuh diri.
Apa yang akan terjadi jika menyimpan sampah ? Kemungkinan besar adalah bau busuk dan mengundang penyakit, bukan ? Menyimpan marah, benci atau dendam sama halnya menyimpan ‘sampah’ dalam tubuh dan pikirannya. ‘Sampah’ tersebut akan membuat busuk dan menimbulkan penyakit bagi tubuh dan pikiran orang itu.
Emosi negatif tersebut menjadi luka dalam diri seseorang. Apa yang terjadi jika luka dibiarkan dan tidak diobati ? Kemungkinan buruk adalah luka tersebut menjadi parah dan meluas melukai bagian lainnya kemudian menimbulkan penyakit.  Atau malahan luka tersebut terus menerus dibuat lebih besar dan dalam karena terus menerus dibebani oleh dendam atau kemarahan. Betapa kerugian yang besar dan perbuataan yang sia-sia !
Banyak orang yang sulit untuk memaafkan dan mereka lebih memilih menyimpan emosi negatif. Banyak alasan untuk tidak memaafkan akibat perbuatan buruk yang menimpa seseorang. Sebenarnya timbul kerugian ganda seperti pepatah “sudah jatuh tertimpa tangga pula”, sudah mendapatkan pengalaman buruk, kesehatan menjadi tumbal juga. Memaafkan adalah jalan untuk menyembuhkan luka akibat pengalaman buruk sekaligus menyembuhkan penyakit yang timbul karenanya.
Jika Anda menginginkan, memaafkan adalah mudah dan menyehatkan. Ada juga yang mengganggap memaafkan adalah melupakan. Melupakan bukanlah memaafkan, karena melupakan hanyalah usaha untuk tidak mengingat saja namun kejadian tersebut telah terekam dalam otak. Memaafkan adalah cara untuk memberikan makna yang berbeda, sesuatu yang positif sehingga menimbulkan reaksi yang positif juga terhadap suatu peristiwa. Memaafkan juga berarti menerima suatu kejadian  dan kejadian tersebut telah berlalu dari kehidupan serta menghentikan dampak atau reaksinya yang berbentuk emosi negatif.
Memaafkan menjadi bagian dari usaha untuk hidup lebih menyehatkan bagi tubuh dan pikirannya. Dengan memaafkan, seseorang membebaskan diri dari emosi negatif. Ini berarti menghentikan sekaligus menyembuhkan efek emosi negatif dengan menstabilkan tekanan darah, mengembalikan fungsi kekebalan tubuh dan mengurangi produksi hormon stres.
Forgiveness research” atau penelitian tentang perilaku memaafkan termasuk bidang yang kini banyak diteliti ilmuwan di sejumlah bidang keilmuan seperti kedokteran, psikologi dan kesehatan. Hal ini karena sikap memaafkan ternyata memiliki pengaruh terhadap kesehatan jiwa raga, maupun hubungan antar-manusia. Sikap memaafkan ini mulai diujicobakan di dunia kesehatan dan kedokteran dalam penanganan pasien penderita sejumlah penyakit berbahaya.
Orang yang menderita resiko penyakit jantung koroner dan tekanan darah tinggi berpeluang mendapatkan manfaat dari sikap memaafkan. Telah dibuktikan bahwa 10 minggu pengobatan dengan menggunakan “sikap memaafkan” mengurangi gangguan kerusakan aliran darah otot jantung yang dipicu oleh sikap marah. Penelitian terhadap orang yang menderita sakit kronis pada punggung bawah menunjukkan bahwa rasa marah, sakit hati dan sakit yang dapat dirasakan secara inderawi lebih berkurang pada mereka dengan sikap pemaaf yang lebih besar.
Tentu Anda tidak ingin menyimpan emosi negatif yang menjadi sampah atau luka, bukan ? Memaafkan baik kepada orang lain atau memaafkan diri sendiri akan menjauhkan diri Anda dari penyakit dan memberikan Anda kesehatan yang Anda inginkan. Jadikan sikap mudah memaafkan bagian dari kebiasaan Anda yang lebih menyehatkan tubuh dan pikiran.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar