Secara umum tahapan hypnosis
adalah sebagai berikut :
1. Pre INDUKSI
2. INDUKSI
a. DEEPENING (opsional)
b. ISOLASI (opsional)
3. SUGESTI
4. TERMINASI
sugesti anda
sendiri sesuai kebutuhan.
1.
Pre-Induction
Pra induksi
merupakan tahap pertama dalam proses hypnosis dan merupakan factor penentu keberhasilan hypnosis yang
sangat penting. Pra induksi menyangkut kesan pertama yang kita tampilkan pada
calon klien. Kesan yang kita tampilkan pada “pandangan pertama” harus
memberikan kesan bahwa kita adalah seseorang dengan kemampuan yang cukup mumpuni
agar bisa dipercaya sebagai sebagai juru hypnosis.disamping itu perlu dipahami
beberapa point penting ini.
- Hipnosis bukanlah pertarungan
mental,oleh karna itu minimal seseorang suyet/klien mau di hypnosis
- Adanya komunikasi
- Memberikan pemahaman berkaitan
dengan apa itu hypnosis
- Kiien tidak takut untuk di
hypnosis/hypnotherapy
Pre Induksi
adalah langkah awal untuk melakukan hypnosis jadi langkah ini sangat perlu
untuk di lakukan,pre induksi juga berkaitan dengan penampilan dan suasana pada
saat menghipnosis.
2.
Suggestibility Test / Uji sugestibilitas
Uji
sugestibilitas digunakan untuk mengetahui apakah seseorang memiliki tipe
physical suggestibility (sugestibilitas fisik) atau emotional suggestibility
(sungestibilitas perasaan).juga untuk mengetahui apakah suyet/klien ini
termasuk tipe yang mudah,sedang atau sulit, Mengetahui tipe sugestibilitas
seseorang sangat penting untuk menentukan tipe induksi yang digunakan dan
teknik terapi yang cocok kita akan membahasnya dibab khusus.
Langkah ini
penting untuk menentukan strategi yang di gunakan dalam proses induksi :
3. Induction
/ Induksi
Induksi
(dalam bahasa hypnosis) adalah cara yang digunakan oleh hypnotist untuk
membimbing klien mengalami trance hypnosis. Trance hypnosis adalah suatu
kondisi kesadaran dimana bagian kritis pikiran sadar tidak aktif, sehingga
klien sangat reseptif terhadap sugesti yang diberikan oleh hypnotist.
Ada banyak
cara yang bisa digunakan untuk induksi. Akan sangat panjang dan terlalu teknis
bila kami jelaskan disini. Cukup Anda perhatikan satu hal penting ini: Syarat
utama agar proses induksi berjalan lancar adalah Anda harus bersedia
dihipnotis. Bila Anda menolak dihipnotis maka kami atau siapapun tidak akan
mampu menghipnotis Anda. Hypnosis tidak bisa diterapkan secara paksa.
4. Deepening
Deepening
merupakan kelanjutan dari induksi. Tujuannya dari penggunaan teknik deepening
adalah untuk membuat klien semakin suggestible (meningkatkan kemampuan untuk
menerima sugesti). Kita mengenal ada beberapa tingkatan trance hypnosis. Secara
sederhana kita bisa membagi tingkatan trance hypnosis menjadi light trance,
medium trance, deep trance atau somnambulism. Somnambulism adalah kondisi
mental dimana pikiran subjek menjadi sangat sugestif. Level trance hypnosis
yang paling tepat untuk terapi ataupun untuk stage hypnosis adalah
somnambulism.
Oleh karena
itu, apabila setelah induksi seorang klien belum mencapai kondisi somnambulism,
hypnotist perlu melakukan deepening dengan teknik tertentu yang bisa membuat
klien mengalami somnambulism. Untuk mengetahui tingkat tance hypnosis yang
dialami klien, hypnotist bisa melakukan trance level test, atau bagi hypnotist
yang berpengalaman cukup melihat dari tanda-tanda yang ditunjukkan klien.
5. Terapi
Pikiran Dimulai
Banyak
hypnotist pemula yang kurang memahami bahwa dalam menjalankan hypnotherapy, ada
teknik-teknik tertentu yang harus dikuasai. Sering kali ada hypnotist pemula
yang karena sudah menguasai teknik induksi (membimbing orang mengalami trance
hypnosis), maka dia merasa sudah menguasai seluruh ilmu hypnosis.
Misalkan
komputer dengan OS Windows, teknik induksi hanyalah password. Orang yang
mengetahui password dan berhasil membuka windows belum tentu memahami cara
mengoperasikan atau membuat program komputer dengan benar, salah-salah malah
bisa merusaknya. Begitu juga dengan hypnosis, orang yang baru bisa menghipnotis
belum tentu bisa melakukan terapi untuk menyelesaikan masalah yang serius.
Dalam banyak
kasus, memberi sugesti secara langsung (direct suggestion) memang sangat
efektif dan sudah bisa membuat klien mengalami perubahan drastis. Namun apabila
masalah yang dihadapi klien sebenarnya disebabkan oleh peristiwa traumatik di
masa lalu, maka perlu dilakukan teknik khusus seperti age regression, time line
therapy, hipnoanalisa, forgiveness therapy, chair therapy, atau teknik-teknik
lainnya.
6. Terminasi / Mengakhiri Sesi Hypnotherapy
Inilah bagian
yang kami suka. Karena begitu klien membuka mata, kami sering melihat senyum
yang ceria dan mata berbinar. Itulah mengapa kami selalu ketagihan melakukan
hypnotherapy. Membangunkan klien dari hypnosis adalah hal yang paling mudah dan
menyenangkan, lebih mudah daripada membangunkan remaja di hari minggu. Siapapun
tidak perlu takut dihipnotis karena takut tidak bisa bangun. Sepanjang sejarah
penggunaan hypnosis yang saya tahu, tidak satupun orang yang tidak bisa bangun
dari kondisi hypnosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar