
Pendekatan Client-Centered Therapy
Carl Rogers di
sekitar tahun 1940-1950, mengembangkan suatu pendekatan terapi yang dikenal
sebagai ”Client-Centered Therapy”, yaitu suatu terapi yang bersifat
non-directive atau terapis lebih berperan sebagai fasilitator, bukan lagi
”mengarahkan” secara aktif.
Hakikat Manusia Menurut Pandangan Carl Rogers
- Hakikat manusia pada dasarnya baik dan penuh dengan ke positifan.
- Manusia mempunyai kemampuan untuk membimbing, mengatur dan mengontrol dirinya sendiri.
- Setiap individu pada dirinya terkandung hati penggerak yakni terbuka terhadap pengalaman sendiri, hidup berdasarkan pada kenyataan serta percaya pada diri sendiri.
- Setiap individu mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri, serta mempunyai dorongan yang kuat kearah kedewasaan dan kemerdekaan.
- Inti sifat manusia adalah positif, sosial, menuju ke muka, dan realistik. Yang berarti pada dasarnya manusia itu bersifat positif, rasional, sosial, bergerak maju, dan realistik.tingkah laku manusia diorganisir secara keseluruhan di sekitar tendensi, dan polanya ditentukan oleh kemampuan untuk membedakan antara respon yang efektif (menghasilkan rasa senang) dan respon yang tidak efektif (menimbulkan rasa tidak senang).
- Manusia pada dasarnya adalah kooperatif, konstruktif dan dapat dipercaya.
- Manusia memiliki tendensi dan usaha dasar untuk mengaktualisasi pribadi, berprestasi, dan mempertahankan diri.
Pengetahuan psikologi adalah
salah satu pengetahuan yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan
dunia hipnoterapi, termasuk konsep Client-Centered Therapy akhirnya
mempengaruhi hipnoterapi moderen. Beberapa nama besar di dunia hipnoterapi,
salah satunya Milton Erickson, MD. menerapkan hipnoterapi dalam
paradigma Client-Centered Therapy, dan ini memberikan pengaruh yang besar
terhadap perkembangan hipnoterapi modern.
Client Centered Therapy
menganggap bahwa klien-lah yang benar-benar memahami “apa yang sesungguhnya
terjadi”, dan dari klien pulalah terdapat “sumber penyelesaian”. Hipnoterapis
lebih berperan untuk membantu klien untuk “menemukan” akar permasalahannya, dan
selanjutnya Hipnoterapis akan membantu klien untuk “menemukan solusinya”
yang tentu saja berasal dari sumber daya dari dalam dirinya sendiri, dan
akhirnya Hipnoterapis membantu untuk mengintegrasikannya untuk menghasilkan
efek terapeutik (penyembuhan) bagi klien.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar