Sabtu, 29 Juni 2013

Pendekatan Client-Centered Therapy



Pendekatan Client-Centered Therapy
Carl Rogers di sekitar tahun 1940-1950, mengembangkan suatu pendekatan terapi yang dikenal sebagai ”Client-Centered Therapy”, yaitu suatu terapi yang bersifat non-directive atau terapis lebih berperan sebagai fasilitator, bukan lagi ”mengarahkan” secara aktif.








Hakikat Manusia Menurut Pandangan Carl Rogers
  1. Hakikat manusia pada dasarnya baik dan penuh dengan ke positifan.
  2. Manusia mempunyai kemampuan untuk membimbing, mengatur dan mengontrol dirinya sendiri.
  3. Setiap individu pada dirinya terkandung hati penggerak yakni terbuka terhadap pengalaman sendiri, hidup berdasarkan pada kenyataan serta percaya pada diri sendiri.
  4. Setiap individu mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dan menyesuaikan diri, serta mempunyai dorongan yang kuat kearah kedewasaan dan kemerdekaan.
Carl Rogers memandang manusia, dalam hal ini klien, dengan berorientasi kepada filsafat humanistik, yaitu
  1. Inti sifat manusia adalah positif, sosial, menuju ke muka, dan realistik. Yang berarti pada dasarnya manusia itu bersifat positif, rasional, sosial, bergerak maju, dan realistik.tingkah laku manusia diorganisir secara keseluruhan di sekitar tendensi, dan polanya ditentukan oleh kemampuan untuk membedakan antara respon yang efektif (menghasilkan rasa senang) dan respon yang tidak efektif (menimbulkan rasa tidak senang).
  2. Manusia pada dasarnya adalah kooperatif, konstruktif dan dapat dipercaya.
  3. Manusia memiliki tendensi dan usaha dasar untuk mengaktualisasi pribadi, berprestasi, dan mempertahankan diri.
Pengetahuan psikologi adalah salah satu pengetahuan yang memberikan pengaruh besar terhadap perkembangan dunia hipnoterapi, termasuk konsep Client-Centered Therapy akhirnya mempengaruhi hipnoterapi moderen. Beberapa nama besar di dunia hipnoterapi, salah satunya Milton Erickson, MD. menerapkan hipnoterapi dalam paradigma Client-Centered Therapy, dan ini memberikan pengaruh yang besar terhadap perkembangan hipnoterapi modern.
Client Centered Therapy menganggap bahwa klien-lah yang benar-benar memahami “apa yang sesungguhnya terjadi”, dan dari klien pulalah terdapat “sumber penyelesaian”. Hipnoterapis lebih berperan untuk membantu klien untuk “menemukan” akar permasalahannya, dan selanjutnya Hipnoterapis akan membantu klien untuk  “menemukan solusinya” yang tentu saja berasal dari sumber daya dari dalam dirinya sendiri, dan akhirnya Hipnoterapis membantu untuk mengintegrasikannya untuk menghasilkan efek terapeutik (penyembuhan) bagi klien.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar