Minggu, 23 Juni 2013

Bisa jadi Orang Tualah akar permasalahan anak

Sebagian anak pasti memiliki masalah dalam kehidupannya. Dan, permasalahan itu justru datang dari kedua orangtua mereka.
Sutanto Windura, salah satu pembicara yang akan mengisi acara Mom & Kids Fair mengungkapkan hal tersebut dalam acara tmu media yang diselenggarakan oleh pusat perbelanjaan Darmawangsa Square, belum lama ini.
“Setiap orangtua adalah bagian pertama dari masalah anak. Kalau mau mengubah anak, maka orangtua harus berubah,” jelasnya.
Sutanto percaya bahwa setiap anak adalah jenius, tinggal bagaimana kita menemukan potensi diri di masing-masing pribadi mereka. Tidak percaya?
“Anak belajar 1 jam mengeluh gampang capek, namun menonton film selama 2 atau tiga jam, mereka asyik. Saat diminta mencerikan jalan ceritanya, mereka dengan lancar bisa memaparkannya. Nah, cara kerja otak seperti itulah yang mesti difotokopi,” kata Sutanto.
Sutanto menekankan, parenting berbasis otak penting diajarkan dengan cara mengingat sesuatu dengan cara mengasosiasikan atau diimajinasikan. Bukan hanya untuk anak, manajemen otak berlaku untuk semua orang.
“Otak itu makanannya ilmu pengetahuan sebagai wahana belajar seumur hidup. Jika tak menerima informasi, lama-lama otak akan tumpul,” ujarnya.
Dr Dewi Puspa Faeni, konsultan anak,wanita, dan rumah tangga menambahkan potensi orang dapat dioptimalkan dengan menggunakan kekuatan bawah sadar, yaitu dengan cara hipnosis.
“Bagaimana mengoptimalkan kecerdasan emosional, atau intelegensia bisa dilakukan dengan hipnosis,” ujarnya.
Mencetak anak-anak yang cerdas, kata Dewi, harus dimulai dari ibunya, karena ibu merupakan sentral gravitasi keluarga.
“Anak yang selalu bterlihat sedih biasanya si ibu punya masalah psikoedukasi. Kesehatan mental ibu menentukan kondisi anak, karena ibu masih dianggap punya peran dominan di keluarga Indonesia,” ujarnya.
Dia menambahkan, sejauh ini kecerdasan spritual dan kecerdasan kreativitas belum berkembang optimal di Indonesia.
“Tanpa kecerdasan spiritual kita hanya menciptakan robot-robot yang pandai, sehingga dibutuhkan keseimbangan kecerdasan otak,” ungkap Dewi.


Sumber  Berita : inilah.com 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar